ADA-ku

ADA-ku

A-K-U, aku bukanlah serta merta diriku
Diriku bukanlah aku, tetapi kemenjadianku
Aku pun mengusung awan-awan terbang masa depanku
Aku juga mengalami keterjaringan dengan masa laluku
Lalu, bagaimana kemenjadianku menemukan maknanya?
Hidup lebih besar dari sekedar semesta rekaan ahli astronomi
Hidup lebih luas dari jaring-jaring galaksi bimasakti
Sekaligus, hidup terlalu sempit menampung kemenjadianku
Kata tidak dapat melukiskan makna adanya,
Karena kata bukanlah bendanya

Begitu pun aku dengan tubuhku
Aku bergaul dengan kerentananku
Aku bertemu dengan sifat paradoks eksistensiku
Memberikan energi yang belum tentu menjadi sinergis
Tubuhku adalah realitas paradoks penuh kerentanan
Ilustrasiku bukanlah aku yang sama dengan tubuh wadagku
Tetapi seruan roh dalam batinku yang memikul kekekalannya
Akankah roh itu memberikan keutuhan kekekalannya?
Akankah dia mensinergikan energi yang ada?
Semua ada tempat kemenjadiannya
Seperti seorang tukang perunggu yang sedang bekerja
Aku bukan tukang perunggu atau siapa-siapa bagi dunia
Tetapi, yang jelas, aku menjadi empu atas kemenjadianku.
[berto-meister.blogspot.com]
Johar Baru, Jakarta Pusat
12 Juni 2004
airdara

0 Response to "ADA-ku"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters