Belajar Berdoa
Senja syahdu di ufuk Barat membiarkan dirinya memendar indah menghiasi cakrawala dengan warna kemuning. Cerah. Sayu. Polos. Menyilaukan. Bercampur. Teraduk dalam paduan harmoni alam yang
[www.lancasterdiocese.org.uk] |
meneriakkan puji-pujian bagi Sang Khalik.
Bubungan Bait Allah yang terkesan megah. Kokoh. Kuat. Menjulang ke
langit-langit biru. Kepulan wewangian semerbak, terbawa
[tinghleithang.blogspot.com] |
hembusan angin,
menghiasi kudusnya tahta Pencipta dan segera menyatu dengan kumpulan
awan yang berarak-arakan, menggandeng kabut dan bulir-bulir uap airnya.
Seruan
di tengah samadi gedung tua tempat sembahyang jutaan jamaah dari
pelosok negeri, terdengar nyaring. Berirama. Lantang. Angkuh penuh
kesombongan hati. Tangan menengadah. Mata membelalak menatap
langit-langit kusam seolah seperti
[jorgeschulz.wordpress.com] |
pamer kekuatan di hadapan Sang Raja
penentu hidup. Rentetan doa panjang diobral tanpa henti. Doa yang penuh
sindiran bagi sesama yang berkekurangan. Kata-kata diramu menjadi
kidung-kidung megah para santri yang tak kenal kosakata dosa dalam
benaknya.
Lain potret di ujung lorong, di sudut ruang yang
hanya bercahya temaram pendaran warna senja. Sosok tubuh tersungkur
malu. Muka ke lantai. Tangan mencengkeram dada yang sesak oleh rasa
salah. Mulut berkomat-kamit panjatkan litani kedegilan hati, ungkapkan
sesal
[www.crestinortodox.ro] |
yang tak ada habisnya. Kelopak mata tertutup, tapi tetes-tetes
airmata tak dapat tebendung. Ratap. Isak. Runyam hati. Lara jiwa. Miskin
rohani.
Dalam khusuk doa berdoa, yang bermula sama dan
berakhir pula membunyikan dentang-dentang nada yang berbeda. Nada
nyaring belum tentu indah dalam bunyi tong-tong tua kosong tak berisi.
Cenderung sumbang, sombong dan gamang. Nada lirih nan serak mungkin
terdengar harmoni bersama senja syahdu –ikut ambil bagian dalam harmoni
alam mengisi kesunyian cakrawala yang sedang bersemadi- bersujud pada
kerahiman Illahi, mohon ampun atas salah di hari ini. Amin.
[achurchoflivinghope.com] |
Cisarua, Bogor
16 Juni 2007
airdara
16 Juni 2007
airdara
0 Response to "Belajar Berdoa"
Posting Komentar