Sungai Kehidupan

Sungai Kehidupan

Sayup terdengar percakpercik kegirangan
Pelan-lembut terasa detikdetik berlalu
Suasana mengharu
    membiru
    memerah
dan lalu memudar seketika

Entah hati tertingga di mana
pada cobaan bunuh dirikah ?
pada figur simbahkah ?
pada keringnya perasaan otakkah ?
pada moment perpisahan ?
atau pada banalitas jalanan ?

Kuharap engkau akan tahu
Kuharap aku pun segera tanggap
Tapi bagaimana harus memutar jam ?
    berbagi tawa dengan detik
        dan menit
    belajar konsisten seperti sang hari
        yang setia menabung demi kelengkapan
            satu purnama
            hingga yang kedua belas

Sepatah terlempar ke sudut bilik hati,
    mengucap « bangsat »
    demi suatu hasrat
Akankah ada perubahan ?
Adakah keyakinan ?
Ingin diulang kata pisah
Tak ingin diperpanjang perasaan otak
    lebih condong mengucap syukur
        demi syukur itu sendiri
Mendesah lega dalam raga yang sudah lemah
Berjalan pelan digandeng sang uzur
Meski tak pelak menghindar
    keharusan yang terasa menyenangkan
Namun hari esok pasti akan bercerita
    tentang hari ini
    pada harihari yang lain
        cerita tentang hidup seorang manusia
[www.colourbox.com]
Duri Pulau I, Jakarta Barat
01 Januari 2007
airdara

0 Response to "Sungai Kehidupan"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters