Udara (1)

Udara (1)

Detik ini kumelihatmu tersenyum
Menit lalu air mata sedih basahi pipimu
Begitu cepat waktu merubahmu
Kejam rasanya

Dirimu terasa jauh tak tergapai
Tapi ronamu slalu muncul di depan mataku
Dari Utara kausayang diriku
Dari Selatan kaupergi tinggalkanku
    Sendiri
    Tanpamu
Dari Timur kausapa mesra hariku
Dari Barat kaurobek lembaran sayang
    yang sudah tertulis diantara kita

Manismu seperti murni madu hutan
Pahitmu berlaksalaksa jauh melebihi racun
Sayangmu tak terperi dalam kata dan sapa
Tapi cintamu datang dan pergi
Hadirmu tak dapat kurengkuh
antara ada dan tiada

Kaugandeng diriku berlari
    menuju tempat singgahmu
Kaubawa aku terbang
    dengan sayapsayap kemanisan dan kasih sayang
Tibatiba kaumenghilang di telan senja
Dirimu seperti petualang rasa

Tiada akhir untuk menulis sajak bagimu !
[windandwaterenergy.blogspot.com]
Kebon Nanas, Jakarta Timur
08 Agustus 2007
airdara

0 Response to "Udara (1)"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters