Waktu Kududuk
Potret cerah menyala merahdi muka harian ibukota
Rasanya apa yang terpampang
menjadi kontras dengan berita sekitarnya
Hurufhuruf kaku berbaris
selaksa serdadu sedang apel pagi
Bunyinya,
« Ditemukan lagi kasus busung lapar »
Saat duduk kutepekur
Merasai apa yang dirasakan potret itu
Badannya tinggal kulit pembalut tulang
Matanya seolah ingin keluar dari sarangnya
Perutnya buncit seperti orang kekenyangan
Dan dia hanya tergolek tak berdaya
Masih diam aku berpikir
sampai kapankah bangsaku makmur ?
Orang bilang, bangsaku kaya raya
Kaya utang karena dirayah koruptor,
gumamku
Namun, hati kecilku berteriak
seolah memanggil pertolongan
pada siapa saja yang pernah menggagas bangsa ini
pada jagad raya yang mengayomi bangsa ini
dan pada yang empunya teriakan hatiku
Rasaku, teriak ini menyisakan sepenggal asa
« semoga bangsaku mau-mampu-dan-tahu berbenah »
Ambarawa, Jawa Tengah
21 Juli 2005
airdara
21 Juli 2005
airdara
0 Response to "Waktu Kududuk"
Posting Komentar