Dongeng Pelipur Lara

Dongeng Pelipur Lara


Lautku sudah mulai surut
Keruhnya menyimbak cakrawala
Terapung membawa sampah duka
Mengalir pelan tanpa asa
Tanpa arah
Tanpa arti
Tanpa suara

Gelombang lautku sekarang berhenti
Denyut bibir pantai terasa nyinyir
Menyingkap kerang-kerang kosong
Nir mutiara di lubuk hati

Mutiara yang sering menjadi dongeng
Pengantar mimpiku di malam purnama
Penyejuk dahagaku di siang bolong
Dongeng itu telah terlupakan
Mutiara itu sudah berlari
Entah kemana
Kucari tahu di sudut-sudut kota
Tiada orang tahu kemana perginya

Hasrat masih tersisa
Asa terus meronta
Berkeliling ke dunia mimpi
Mendamba pulang mutiara
Untuk mengantar mimpi malam purnama
Untuk melegakan dahaga di siang bolong
Dan menjadi pendamping hidup yang tersisa

Wahai angin,
Kutitipkan pesan baginya
Jauh menyeberang di dunia dongeng
“Mutiara, kemanakah langkahmu?
Singgahlah sejenak dalam lubuk hati
Benahi carut marut ronamu
Kunanti kemilau senyummu
Menghiasi tempat terindah dalam diriku!“

Semoga dongeng ini menjadi prasasti
Kumohon angin malam ini bersaksi
Tuk setia temani ragaku
Yang lelah menanti kembalimu
[img851.ph.126.net]
Kebon Nanas, Jakarta Timur
22 Mart 2009
airdara

0 Response to "Dongeng Pelipur Lara"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters