Rembulan

Rembulan

Dari balik pohon meranggas
Kautunjukkan elok wajahmu
Bersinar ayu di malam ini
Menghiasi lautan awan membiru
    Pesonamu tebarkan asmara
    Duka lara seolah disapu
    Berganti syukur dalam alunan mazmur
Sungguh cantik tampilanmu malam ini
Anggun dan berseri layaknya dewi malam
Ronamu menguning
Berpendar membentuk bulatanbulatan indah
Megamega berlomba menghampirimu
Berarak bagaikan kawanan domba
Yang halus bulubulunya
Terpotret jelas dalam kedua mataku
    Malam ini,
    Rasanya engkaulah yang tercantik
    Sombongpun tidak
    Megah bermahkota keangkuhan juga bukan
Saat kupandang sekali lagi
Seolah engkau tersenyum menyapa
lembut sapamu
manis senyummu
membuat hati ini tersanjung
menuntun  kalbu terbang ke langit biru
seolah mata bersua dengan mata
senyum dibalas dengan tawa
canda ria hati gemuruh terasa
seiring ramainya angin malam
yang membawa riuh udara dingin
    meski malam ini menyiram kulit
    seperti es mencair masuk ke poripori
    kehadiranmu membawa kehangatan
    jiwaku tergugah oleh senyum manismu
    mataku terpaku menatap elokmu
dalam kesendirian bersama malam
hatiku menemukan seorang sahabat
meski hanya beradu tatap
jauh kau di tengah birunya langit
sedang aku tersandar hampir membeku
cerah sinarmu menciptakan suasana
yang tak terbeli oleh emas berlian
meski hanya malam ini kulihat engkau
esok pagi kan mengusirmu dengan kejam
engkau tetap temanku malam ini
tapi juga esok dan esokesok berikutnya
kehadiranmu akan selalu kurindukan
ronamu akan selalu teringat dalam benakku
Yakinlah, aku akan berusaha mengenangmu
[paradelle.wordpress.com]
Syalom Bandungan
Ambarawa, Jawa Tengah
21 Juli 2005
airdara

0 Response to "Rembulan"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters