Rembulan
Dari balik pohon meranggas
Kautunjukkan elok wajahmu
Bersinar ayu di malam ini
Menghiasi lautan awan membiru
Pesonamu tebarkan asmara
Duka lara seolah disapu
Berganti syukur dalam alunan mazmur
Sungguh cantik tampilanmu malam ini
Anggun dan berseri layaknya dewi malam
Ronamu menguning
Berpendar membentuk bulatanbulatan indah
Megamega berlomba menghampirimu
Berarak bagaikan kawanan domba
Yang halus bulubulunya
Terpotret jelas dalam kedua mataku
Malam ini,
Rasanya engkaulah yang tercantik
Sombongpun tidak
Megah bermahkota keangkuhan juga bukan
Saat kupandang sekali lagi
Seolah engkau tersenyum menyapa
lembut sapamu
manis senyummu
membuat hati ini tersanjung
menuntun kalbu terbang ke langit biru
seolah mata bersua dengan mata
senyum dibalas dengan tawa
canda ria hati gemuruh terasa
seiring ramainya angin malam
yang membawa riuh udara dingin
meski malam ini menyiram kulit
seperti es mencair masuk ke poripori
kehadiranmu membawa kehangatan
jiwaku tergugah oleh senyum manismu
mataku terpaku menatap elokmu
dalam kesendirian bersama malam
hatiku menemukan seorang sahabat
meski hanya beradu tatap
jauh kau di tengah birunya langit
sedang aku tersandar hampir membeku
cerah sinarmu menciptakan suasana
yang tak terbeli oleh emas berlian
meski hanya malam ini kulihat engkau
esok pagi kan mengusirmu dengan kejam
engkau tetap temanku malam ini
tapi juga esok dan esokesok berikutnya
kehadiranmu akan selalu kurindukan
ronamu akan selalu teringat dalam benakku
Yakinlah, aku akan berusaha mengenangmu
Kautunjukkan elok wajahmu
Bersinar ayu di malam ini
Menghiasi lautan awan membiru
Pesonamu tebarkan asmara
Duka lara seolah disapu
Berganti syukur dalam alunan mazmur
Sungguh cantik tampilanmu malam ini
Anggun dan berseri layaknya dewi malam
Ronamu menguning
Berpendar membentuk bulatanbulatan indah
Megamega berlomba menghampirimu
Berarak bagaikan kawanan domba
Yang halus bulubulunya
Terpotret jelas dalam kedua mataku
Malam ini,
Rasanya engkaulah yang tercantik
Sombongpun tidak
Megah bermahkota keangkuhan juga bukan
Saat kupandang sekali lagi
Seolah engkau tersenyum menyapa
lembut sapamu
manis senyummu
membuat hati ini tersanjung
menuntun kalbu terbang ke langit biru
seolah mata bersua dengan mata
senyum dibalas dengan tawa
canda ria hati gemuruh terasa
seiring ramainya angin malam
yang membawa riuh udara dingin
meski malam ini menyiram kulit
seperti es mencair masuk ke poripori
kehadiranmu membawa kehangatan
jiwaku tergugah oleh senyum manismu
mataku terpaku menatap elokmu
dalam kesendirian bersama malam
hatiku menemukan seorang sahabat
meski hanya beradu tatap
jauh kau di tengah birunya langit
sedang aku tersandar hampir membeku
cerah sinarmu menciptakan suasana
yang tak terbeli oleh emas berlian
meski hanya malam ini kulihat engkau
esok pagi kan mengusirmu dengan kejam
engkau tetap temanku malam ini
tapi juga esok dan esokesok berikutnya
kehadiranmu akan selalu kurindukan
ronamu akan selalu teringat dalam benakku
Yakinlah, aku akan berusaha mengenangmu
[paradelle.wordpress.com] |
Syalom Bandungan
Ambarawa, Jawa Tengah
21 Juli 2005
airdara
Ambarawa, Jawa Tengah
21 Juli 2005
airdara
0 Response to "Rembulan"
Posting Komentar