Menjelang Tidur
Kupandangi lampu di kamarSesekali melirik cermin di dinding
Bau kasur seakan sudah memanggilku
Sembari merebahkan badan
masih kudengar bunyi sayupsayup
air mengucur di luar
Segera kurapikan posisi batinku
Jemariku mulai bermain tasbih
Mazmurmazmur malam silih berganti kupanjatkan
Untaian panjang merayap pelan
merapat di kedua pelupuk mata
Lalu, kukenangkan waktuku bangun pagi
Kurasai lagi semangatku hari ini
Pergantian pikiran mulai kutelusuri
Loronglorong panjang rasa hari ini saling berpapasan
Kata demi kata terucap seturut waktu
Laku dan langkah terpotret dalam ingatan
Rasanya, aku sedang bertelut di depan Rajaku
Kusyukuri hari yang telah lewat
Kuminta kebaikan untuk hari yang akan datang
Kupersembahkan apa yang telah berlalu
Seolah mempertanggungjawabkan proyek hidup
membangun menara yang selalu ingin lebih tinggi
dari hari ke hari
Masih terus melantunkan mazmur
menggenggam tasbih
yang katanya, dibawa teman dari tanah suci
dan berisi mantra pemberi daya hidup
Aku kenangkan orangorang yang kujumpai hari ini
Kukirim harap pada orang tuaku di kampung
Kulagukan syair kerinduan pada kampung halaman
pada saudarasaudariku yang masih malang
dan pada semesta yang ditimpa perang
Alunan demi alunan terasa menyesakkan nafas
Seolah harap hanya bersisa kenangan
Satu-dua butir aku sempat terhenti
Angan terasa diajak berlari
ke negerinegeri asing di belahan dunia lain
bernyanyi bersama orangorang suci
bertemu muka dengan sembahan mereka
Sekarang harap tumbuh menjadi keyakinan
tidak lagi bertumpu pada harap akan doaku
tapi berdasar atas keyakinan pada yang sedang kutemui
Dia terus bercerita padaku
tentang hari esok yang akan lebih baik
Merdu suaranya membawaku memasuki
kamar mimpiku
sampai kutersadar
bahwa aku lupa mengakhiri permainan tasbihku
[www.conversantlife.com] |
Ambarawa, Jawa Tengah
21 Juli 2005
airdara
21 Juli 2005
airdara
0 Response to "Menjelang Tidur"
Posting Komentar