Maya

Maya

Rumah kaca di ujung desa
Cahya sore terurai masuk
berpendar di celahcelah daun
    menghiasi kuntum anggrek mekar
    cipta nuansa hati di mimpi

Dua cemara terkulai melambai
    menemani rumah kaca di ujung desa
Sepi semilir angin berhembus
Nafasnafas alam terasa hangat
Gelak tawa burung kembali ke rumah
Ocehan anakanak angsa berderai
    mengisi sore di ujung desa

Sekelompok kerbau berbaris berbanjar
    meneriakkan yelyel lagu sore hari
    menyanyikan syair balada seorang gembala
    tanpa aturan,
    tapi penuh arti
        mendalam dan menyentuh
    akhirnya tertambat di hati
        merekahkan bungabunga mimpi
        jauh ke dunia orang mati
            yang tak pernah orang tahu
[www.desktopict.com]
 Rawasari, Jakarta Pusat
08 Agustus 2006
airdara

0 Response to "Maya"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters