Nyata vs Semu

Nyata vs Semu

Jauh di belahan dunia sana,
kurasakan ada detak kehidupan.
Ronanya manis,
kadangkala menjadi merah
    jika merasa diganggu.
Atau hanya dapat tersenyum manja
    jika tersipu malu.
Keindahan yang tak dapat dibeli dengan uang.
Kekayaan yang hanya dapat diraba dengan hati.
Gemerlapnya tidak akan menyilaukan mata,
tetapi justru menerangi hati yang mulai dingin.
Dia datang membawa kehangatan.
Pancaran dan sorot matanya,
    meninggalkan kenangan harapan
    yang tak pernah mati.
Tidak heran,
    bahwa geliatnya membawa kebahagiaan bagi banyak orang.

Namun,
lain kisah di belahan dunia yang lain.
Ada kehidupan yang memancarkan terang benerang.
Kata orang,
    kehidupan yang dikisahkan ini
    mampu memberi nilai lebih pada kemanusiaan.
Kata orang,
    kehidupan yang dikisahkan ini
    juga menjadi detak bagi kehidupan yang lain.
Dan, ketika kehidupan yang dikisahkan ini menjadi kenyataan,
kata orang,
    semua akan menjadi baik,
    meskipun tidak dengan sendirinya,
tetapi semua akan menjadi baik.
Orang yang lain bilang
bahwa semua ini telah terjadi.
Kehidupan yang dikisahkan ini sudah menjadi kenyataan.
Orang berbondong-bondong ingin ikut merakan semangat
    dari kehidupan yang dikisahkan ini.
Namun, mengapa orang-orang itu bohong?
Atau justru seakanakan mengada-ada
    bahwa semua itu nyata?
Aku sendiri masih terus bertanya :
    “Apakah kehidupan yang dikisahkan ini ada,
    atau tidak ada sama sekali ?”

Detak kehidupan yang jauh di seberang sana
berguncang semakin tak terkendali.
Sekitar ratusan orang akan segera menjadi pengungsi di negeri sendiri,
anak-anak masih bergelut dengan bagaimana mereka akan sekolah,
ibu-ibu kebingungan harus berpikir ekstra keras
    untuk dapat menjadikan dapur tetap berasap.
Itulah alasan mengapa aku masih harus bertanya
tentang mana kehidupan yang nyata
    dan mana kehidupan yang tak nyata.
Ataukah,
semuanya hanya narasi fiktif
yang terbungkus dengan katakata indah
yang bermakna semu,
karena yang nyata boleh jadi semu,
dan yang semu boleh jadi suatu kenyataan.
[directaction.org.au]
Seoul, Korea Selatan
 26 Desember 2004
airdara

0 Response to "Nyata vs Semu"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters