Persembahan

Persembahan

Musik mengalun pelan
Nyanyinyanyian didendangkan
Sepi tarian dan jejogedan
Tapi ramai pertunjukkan
Pertunjukkan apa gerangan ?
Soal tak dapat jawaban
Karena memikirkan keramaian
Bukan keramaian pikiran
Atau hati berujung tenang
Melainkan keramaian sorak penghormatan

Hormat menjadi digilai
Pangkat dikejar tiap hari
Uang ditimbun di lemari
Istri dibuat seperti sapi
Diperas, dipekerjakan, dikerasi
Dan sewaktuwaktu diganti
Memangnya apa yang kaupikir dengan sorak ?

Saat hati berujung tenang
Tetap tak dapat jawaban
Bahkan pikiran lari pada gemerincing uang
Emas, perak dan logam ung dipertaruhkan
Bertumpuk, berswara gencet menggencet
Deret antrian panjang terasa tak sabar
Mirip antrian di loket tontonan favorit
Gumam mulut ke mulut di selingi lirikan
Cemooh pada yang bersuara pelan
Anggukan kagum pada yang bersuara besar
Mirip onggokan meja judi penuh taruhan
Mana yang menang
Dan mana yang kalah selalu berlawanan
Yang berani bertaruh besar diperhatikan
Yang berani menumpuk modal dikagumi
Sedang yang terpaksa menyingkir karena muak
Diterlantarkan

Kemuakan dalam berjudi
Menjadikan orang diasingi
Kerendahan harga diri
Hanya diukur dari mahalnya topi
Kelayakan sujud bakti
Dinilai dari besarnya upeti
Kebodohan di dunia ini
Telah menjangkiti sanubari
Besar dianggap kecil
Hidup dihargai remeh
Manusia menjadi bulanbulanan
Dan sesembahan berarti
Hyang uang dan
Hyang menang !
[truenewsfromchangenyc.blogspot.com]
Kampung Ambon, Jakarta Timur
26 Maret 2006
airdara

0 Response to "Persembahan"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters