Anugerah

Anugerah

Aku ciptaan beruntung
Umurku belum genap 21
Tetapi tampangku lebih daripada yang sebenarnya
Masa kecilku seperti beo yang ada di sangkar
Selalu dimanja, dicukupi makan dan air
Dilatih agar menjadi beo unggulan
Tak enak rasanya disangkar
Meski semua ada..........
Kebebasan tak ada, teman terbatas
Dan sayapku lemas tak pernah berkepak

Aku ciptaan beruntung
Kebebasan dapat kubawa terbang
Sayapku dapat melebar, menarik beo betina
Terbang dan terbang sesuai mauku
Hinggap dan berteduh di tempat yang kusukai
Makan dan minum sesuai seleraku
Puas dan puaslah aku !
Sejenak otak kecilku sadar
    Hidupku hanya dua-tiga kepak sayap saja
Heningnya alam membawaku mawas
Diamnya lamunanku menusuk hatiku
Terhenyak aku sadar
Aku bukan beo malang itu
Aku lebih daripada seekor beo
Aku adalah ciptaan beruntung
Ciptaan mengandaikan pencipta
Pencipta selalu punya kuasa atas miliknya
Ia berkarya pasti punya tujuan
Hidup pasti suatu rahmat
Yang pasti hanyalah satu
Yang tidak pasti pastilah lebih dari satu
Salah satu yang tidak pasti adalah lamunanku
Dan satu yang pasti adalah isinya
Tentang aku dan ciptaan beruntung
Yang mengandaikan pencipta yang pasti memberi keuntungan bagiku

Mawas diri dan berenung...........
Aku tahu bagaimana penciptaku mengasihi
Lebih tepat mengasihani diriku
Mengasihani seonggok sampah, kotor, berbau
Umur belum genap 21
punya kerinduan bersih ingin membalas cinta pencipta
karena aku ciptaan beruntung
i’m a poor and cripple man
i’m nothing before The Lord
but i know He loves me as i am


Pantaslah jika hatiku bergetar
Menanti detakdetak jarum jam yang menunjuk waktu
Aku seorang beruntung
Seorang yang diberi kesempatan
Seorang yang ingin menggunakan tawaran itu
Seorang yang menerima anugerah terindah
Mengikuti jejak penciptaku

Entah bagaimana nanti sore, esok atau lusa
Yang jelas titik berangkatku akan kuukir hari ini
Hidup baru seorang ciptaan yang beruntung akan segera dimulai
Hidup hanya dari anugerah kasih
Hidup hanya demi kemuliaanNya
Hidup hanya demi sesama
Hidup demi melupakan hidupku
Hidup demi keselamatan jiwajiwa
Hidup demi triprasetya
Menyerah-pasrah dalam Allah
Total dalam pelukan kasihNya
Utuh tak terbagi
Merdeka bersama dia yang sengsara
Dia saksi, aku pun saksi akan dia
Dia terang, aku pun berjalan membawa terangNya
Dia keselamatan, aku pun kader keselamatanNya
Dia yang utama, aku pun menjadi yang terakhir oleh cintaku padaNya
Biarlah dia lebih besar, aku menjadi makin kecil dan hilang
Miskin, murni, taat untuk selamalamanya

Allahku, penciptaku, keberuntunganku
Kuhunjukkan persembahan dari segala kekuranganku
Terimalah seperti engkau menerima persembahan janda miskin
Cintailah aku sesuai dengan caraMu
Dan berilah aku cinta dan rahmatmu
Cukuplah itu menjadi anugerah terindah
Dalam hidupku. Amin.
[jhkelly.wordpress.com]
Girisonta, Jawa Tengah
24 Juni 2003
airdara

0 Response to "Anugerah"

Poems • ReflectionsStoriesCrumbsContact
free hit counters